Senin, 10 Oktober 2011

Why Jakarta?

Lulus Desember 2011, mau kemana setelah ini. Semacam aku tidak tahu apa yang aku inginkan sebenarnya. Yaa..kalau ditanya apa yang aku suka, aku kesulitan menjawabnya. Tetapi kalau ditanya apa yang tidak aku suka, aku relatif bisa menjawab :/. Aku tidak bisa mendeskripsikan dengan jelas apa yang aku suka, mau jadi apa, mau kerja apa, mau kemana dan lain-lain. Aku selalu menjawab "Kemana takdir membawaku.." :D
Pergumulan banyak terjadi setelah lulus, apalagi Januari, 10 hari sebelum wisuda statusku berubah single. Semua berubah, rutinitas yang kujalani selama setahun dua tahun berubah, tanpa pegangan. lulusan baru, tidak punya kegiatan, tidak tahu apa yang di mau dan single adalah kombinasi yang eummh..waktu itu semrawut. Aku benar-benar merasa di titik paling rendah, lulus waktu itu tidak kusyukuri sebagai lompatan ke jenjang berikutnya, tetapi jurang frustasi. Dilema umur 20tahunan kan? mencari jati diri..halah.
Ibu, suporter utama selalu bilang waktu itu.."pergi jauh, keluar dari Jogja". Tapi waktu itu aku tidak mau meninggalkan Jogja yang terlalu nyaman untuk ditinggali, terlalu indah untuk aku tinggalkan. ke Jakarta opsi ibu,kesanalah orang-orang mencari peruntungan. Aku sebenarnya malas ke Jakarta, dan tidak usah kusebutkan alasannya. hampir semua orang mempunyai alasan yang sama.
Akhirnya aku ke Jakarta setelah mendapat telepon interview dari salah satu perusahaan. Senin berangkat, Kamis pulang. Gak betah di Jakarta. Sebulan kemudian ada panggilan lagi, kali ini aku mencoba bertahan. Aku bisa bertahan cukup lama, tinggal bersama tante aku mencoba menciptakan aktivitas disini..yaa..hanya sekedar browsing atau jalan menyusuri jalanan jakarta.

Aku bisa, orang lain bisa, kenapa aku tidak bisa? Uji mental, keluar dari zona nyaman, menantang nyali, kerja keras dan bisa survive adalah yang ditawarkan jakarta padaku waktu itu. Walau banyak juga yang memandang klise tentang merantau ke Jakarta.
masih ingat ketika aku ditanya kerja dimana, mau kemana dan sebagainya. Aku selalu menjawab "Kemana takdir membawaku.." aku menyerahkan semua pada Tuhan, aku mengirim banyak lamaran, hampir setiap hari aku mengirim. Takdir juga yang bekerja ketika aku bertemu lagi dengan cinta jaman SMA. Semakin aku yakin, sudah tepat aku berada di sini..mencari kehidupan baru di kota baru.
Kini, setelah 8 bulan berlalu, segalanya telah bertemu.. pekerjaan dan bersama cinta jaman SMA..what a wonderful world :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar