Minggu, 11 Desember 2011

Strawberry Swing

Strawberry Swing Lyrics - by Coldplay


They were sitting, they were sitting in the strawberry swing
And every moment was so precious

They were sitting, they were talking in the strawberry swing
And everybody was for fighting
Wouldn't wanna waste a thing

Cold, cold water bring me 'round
Now my feet won't touch the ground
Cold, cold water
What you say?
It's such, it's such a perfect day
It's such a perfect day




I remember we were walking up to strawberry swing
I can't wait 'til the morning
Wouldn't wanna change a thing

People moving all the time
Inside a perfect straight line
Don't you wanna curve away
It's such it's such a perfect day
It's such a perfect day

Ahhhh....

Now the sky could be blue
I don't mind
Without you its a waste of time
...could be blue I don't mind, without you it's a waste of time
The sky could be blue, could be gray without you I just slide away
The sky could be blue, I don't mind, without you it's a waste of time


He's the One

Why?
I don't know..
sometimes love doesn't need any reasons. I Just love him.


Kalau mencintai memerlukan alasan, lalu ketika alasan itu hilang, berarti cinta juga akan menghilang?
Karena dia fisik?
kemudian ketika dia mengalami musibah sehingga wajahnya rusak? apakah kemudian berhenti mencintai?
Karena dia materi?
kemudian ketika dia berada di titik terendah dalam hidupnya, Apakah kemudian berhenti mencintai?
dan karena-karena yang lain.

Kalau masih memerlukan alasan?
Anggap saja, cinta yang saya miliki karena segala yang ada, yang tidak ada dan yang akan ada pada dirinya.


Saya sendiri juga tidak tahu, semenjak aku mengenalnya 8 tahun yang lalu. Sekilas, tidak ada yang istimewa, hanya dia pintar membuat orang tertawa. Aku nyaman menjadi temannya. Sampai suatu ketika aku sadar dia lebih dari sekedar teman. Waktu itu aku takut untuk menunjukkan siapa diriku, aku hanya berada disekitarnya, menjadi temannya, menjadi seseorang yang ada ketika dia membutuhkan. Aku melihatnya berganti pacar, bercerita tentang siapa yang sedang menarik perhatiannya. Aku tetap berada di dekatnya. Teman-teman bilang aku terobsesi, bukan lagi cinta. Aku menolak predikat itu, aku tahu apa yang kurasakan berarti sesuatu. Teman-teman bilang aku harus move on, mencari yang mungkin. Mencari yang ada. Berhenti berada di lingkarannya, dan kemudian setelah 4 tahun seperti itu, aku memutuskan untuk mengakhiri lingkaran itu. Ditambah ada seseorang yang memberi dukungan. Aku mengatakan padanya, apa yang aku rasakan dan selesai sampai disini. Kami menjauh, dia dengan kehidupannya dan aku dengan kehidupanku. Walaupun menjauh. dia tidak pernah benar-benar hilang dalam kehidupanku, selalu ada sesuatu yang mengingatkanku padanya (diam-diam aku selalu tahu bagaimana kabarnya :p) Setelah lulus kuliah dia kembali ke Jakarta. Pertemuan "terakhir" kami waktu itu tidak disengaja. Lokasinya di bandara, sehari sebelum dia wisuda. Besoknya dia wisuda dan langsung kembali ke Jakarta.  Aku sempat berpikir "The End", Tamat, Selesai seperti film bukan serial yang To Be Continue. Akhir yang dramatis, di bandara..dan kupikir pertemuan berikutnya lima tahun kemudian atau lebih.
Kenyataannya, aku pun harus ke Jakarta juga satu tahun kemudian untuk mencari kerja, kota dimana dia berada..

Dan sekarang aku berada disini, di ruang tunggu kantornya menunggu dia bekerja :) sambil menulis cerita ini. Sesekali melihat dia mondar-mandir di kantor dengan baju polo merahnya ♥.

Selasa, 06 Desember 2011

4 Gaya Belajar

KOMPAS.com - Setiap orang pasti memiliki preferensi mengenai gaya belajar yang dinilai efektif dan menguntungkan bagi dirinya. Ada yang tipe auditori atau lebih efektif dengan mendengarkan, visual, logis, sosial, soliter, atau pun gaya taktil. Terkadang, gaya-gaya belajar yang diterapkan sesuai dengan kondisi dan situasi yang dihadapi. Sangat memungkinkan juga, bagi seseorang yang "doyan" belajar, akan mengeksplorasi dan mengembangkan gaya belajarnya sehingga lebih bisa menemukan yang paling cocok untuk digunakan.

Mari mengenali, kira-kira seperti apa gaya belajar Anda dan mengevaluasinya, apakah sudah efektif?

Gaya visual
Pembelajar dengan gaya visual akan lebih baik menyerap informasi yang didapatkan melalui gambat, video, graifs, dan teks buku. Orang-orang dengan tipe ini akan mendapatkan keuntungan ketika informasi disajikan melalui proyektor, papan tulis, dalam sebuah kertas, atau buku.

Penyuka gaya visual biasanya selalu memastikan catatan yang mereka buat dengan detil, dan selalu menyediakan waktu ekstra hanya untuk mereview kembali informasi yang didapatnya dengan membaca buku.

Seringkali, pembelajar gaya visual juga membuat sebuah gambar dan diagram ketika mencoba untuk memahami suatu subjek.

Gaya auditori
Pembelajar dengan gaya auditori akan merasa lebih efektif menyerap informasi hanya dengan mendengarkan materi yang dipresentasikan dosen atau pembicara, melalui rekaman suara, dan bentuk lain dari komunikasi verbal.

Ketika seorang dengan gaya visual lebih nyaman dengan membaca buku atau menyaksikan melalui video, maka pembajar auditori merasa lebih baik dengan menghadiri sebuah kelas perkuliahan untuk mendengarkan langsung dari sang dosen.

Gaya taktil
Pembelajar dengan tipe taktil akan menyimpan informasi dengan baik jika turut terlibat dan berpartisipasi, sehingga ia bisa bergerak dan melakukan sentuhan langsung. Pembelajar tipe ini juga dikenal dengan pembelajar tipe kinestetik.

Contoh dari gaya ini, biasanya bagi para siswa yang belajar bidang otomotif. Mereka akan mampu memelajari lebih baik dengan langsung mengutak-atik mobil daripada duduk di kelas mendengarkan dosen atau membaca buku. Lainnya, akan sangat antusias ketika ditugaskan untuk melakukan percobaan di laboratorium.

Gaya logis
Seseorang yang unggul dalam matematika dan memiliki keterampilan yang kuat penalaran logis biasanya masuk kategori pembelajar logis. Mereka melihat pola cepat dan memiliki kemampuan yang tajam untuk menghubungkan informasi yang tampaknya tidak masuk akal bagi orang lain.

Pembelajar gaya logis akan menyimpan informasi dengan lebih baik melalui gambaran koneksi yang dibuatnya setelah mengorganisir segala informasi yang didapat.

Gaya sosial
Pembelajar gaya sosial biasanya unggul dalam menulis dan kemampuan komunikasi verbalnya. Orang-orang dengan tipikal ini akan gampang berbicara dengan orang lain dan sering memahami perspektif mereka. Oleh karena itu, tak jarang orang akan meminta nasehat dari para pembelajar gaya sosial ini. Mereka juga dikenal bisa bekerja baik dalam kelompok dan menyukai berkonsultasi dengan guru secara individual.

Gaya soliter

Pembelajar gaya soliter biasanya lebih suka bekerja sendiri dalam bentuk yang lebih privasi. Mereka tidak tergantung kepada orang lain atau mengharapkan bantuan orang lain dalam memecahkan masalah studinya.

Orang dengan tipe ini akan menganalisa apa yang mereka pelajari dengan preferensi dan metode sendiri. Dengan kesenangannya bekerja sendiri, sangat memungkinkan mereka akan membutuhkan waktu lebih banyak untuk memecahkan permasalahan yang ditemukan.

Nah, untuk menentukan mana gaya terbaik dan efektif bagi Anda dalam menyerap informasi yang didapat selama proses yang belajar, temukan gaya yang bisa membuat Anda nyaman. Ketepatan gaya dalam belajar akan bermanfaat dalam mendukung kesuksesan belajar dan masa depan Anda!

Senin, 05 Desember 2011

Hey, December!

Aku selalu suka sehabis hujan dibulan desember,



Desember adalah bulan keduabelas tahun dalam Kalender Gregorian. Kata ini diambil dari Bahasa Belanda, December yang mengambil dari bahasa Latin; decem yang berarti "sepuluh" karena dahulu kala tahun bermula pada bulan Maret.

Ada banyak cerita tentang bulan Desember, bulan bungsu dalam setahun.  Indonesia yang mempunyai iklim tropis, hujan dan kemarau dan kebetulan musim hujan jatuh di bulan akhiran ber, lengkap sudah bulan Desember sebagai bulan "galau". Kenapa galau? ya karena bulan terakhir, dimana bulan depan sudah tahun yang baru dan sering kita menengok ke belakang, apa yang sudah dilakukan dan yang tidak dilakukan. Seringnya sih ujung-ujungnya galau. Nah ditambah musim hujan, dingin dan galau menjadikan bulan Desember bulan tergalau dibandingkan bulan-bulan lain (menurutku sih). Setahun yang Desember adalah penentuan kelulusanku dari S1.



Permulaan bulan Desember ini ada harapan-harapan baik.  Aku sudah bekerja dan mempunyai rencana di tahun 2013, tahun 2011 ini berlalu dengan baik, pahit di awal manis kemudian.

Desember ini aku berusia 24 tahun.

Desember ini aku pulang ke Jogja di hari natal.

Desember ini adalah akhir untuk memulai yang baru, melanjutkan yang tertunda, saat impian-impian ditulis dan diamalkan di tahun berikutnya..

..saat hujan menemani malam dan segelas teh hangat di tangan sambil membayangkan tahun depan..

karena desember adalah bulanku :)

Starry, Starry Night




Starry, starry night
Paint your palette blue and grey
Look out on a summer's day
With eyes that know the darkness in my soul
Shadows on the hills
Sketch the trees and daffodils
Catch the breeze and the winter chills
In colours on the snowy linen land

Now I understand
What you tried to say to me
And how you suffered for your sanity
And how you tried to set them free
They would not listen
They did not know how
Perhaps they'll listen now




Starry, starry night
Flaming flowers that brightly blaze
Swirling clouds and violet haze
Reflect in Vincent's eyes of china blue
Colours changing hue
Morning fields of amber grain
Weathered faces lined in pain
Are soothed beneath the artists' loving hand

Now I understand
What you tried to say to me
And how you suffered for your sanity
And how you tried to set them free
They would not listen
They did not know how
Perhaps they'll listen now

For they could not love you
But still your love was true
And when no hope was left inside
On that starry, starry night
You took your life as lovers often do
But I could have told you Vincent
This world was never meant for one as beautiful as you




Like the strangers that you've met
The ragged men in ragged clothes
The silver thorn of bloody rose
Lie crushed and broken on the virgin snow

Now I think I know
What you tried to say to me
And how you suffered for your sanity
And how you tried to set them free
They would not listen
They're not listening still
Perhaps they never will...