Kamis, 24 Maret 2011

Jakarta hari ini

Beberapa hari sebelumnya aku sempat down berat, sampai nangis mewek tidak karuan. Kenapa aku menangis? aku juga tidak tahu pasti..yang penting pengen nangis saja :P. Mungkin aku sedih karena usahaku terlihat tidak mendapatkan hasil yang bagus..aku kecewa dan itu cukup membuatku menangis..hahaha

Hari Selasa yang lalu, aku berjalan-jalan keliling jakarta seorang diri. Dari Palmerah berjalan kaki ke arah lampu merah Slipi. Dari situ naik bus transjakarta dengan tujuan Harmoni. Asal aja sih, karena paling ngerti kalau ke Harmoni (pengalaman sewaktu magang di Metro TV Jakarta) tapi di tengah jalan turun di Grogol, harusnya ganti bus tetapi aku memutuskan untuk mampir ke Mall Ciputra. Inget kalau perut dikasih makan, aku masuk ke Hokben paket hemat hehe..setelah puas, baru aku berjalan-jalan membeli amplop, map dan sebuah buku untuk kado untuk teman yang baru saja ulangtahun. Aku tidak tahu apa dia suka membaca atau tidak, tapi semoga saja dia suka dengan pemberianku ini. A book for friend :)
aku pulang naik busway lagi jalur lebak bulus, turun di Kebun Jeruk Gramedia, darisana naik metromini 92 turun di Mencong. seharusnya dari mencong naik angkot hijau 04, ternyata kalau malam tidak ada dan harus naik ojek untuk sampai rumah. Baru tahu kemudian, dari mall Ciputra sebenarnya bisa naik metromini 92 turun langsung di Mencong..oke deh next time) sebenarnya aku membawa kamera, tapi tidak terpakai selama perjalanan kemarin.
Dan hari ini, aku akan berpetualang lagi sesudah bertemu dengan teman..cukup cerah hari ini :)
selamat jalan-jalan

Rabu, 23 Maret 2011

Lentera Jiwa

Lirik lagu Lentera Jiwa - Nugie

lama sudah kumencari apa yang hendak kulakukan
sgala titik kujelajahi tiada satupun kumengerti
tersesatkah aku disamudra hidupku



kata-kata yang kubaca terkadang tak mudah kucerna
bunga-bunga dan rerumputan bilakah kau tahu jawabnya
inikah jalanku inikah takdirku

Lirik lagu Lentera Jiwa - Nugie

reff:
kubiarkan kumengikuti suara dalam hati
yang slalu membunyikan cinta
kupercaya dan kuyakini murninya nurani menjadi penunjuk jalanku
lentera jiwaku


back to reff

back to reff

Lirik lagu Lentera Jiwa - Nugie


Mau Jadi Apa?

Pernahkah kalian ketika ditanya tentang keinginan kalian? hasrat kalian terhadap sesuatu? keinginan yang sangat ingin dilakukan? tujuan hidup kalian dan sebagainya?
Bagi sebagian orang, mereka sudah mempunyai jawaban pasti akan pertanyaan itu. Aku mau menjadi guru, aku menjadi pelukis, aku menjadi reporter, aku menjadi ibu rumah tangga dan sebagainya. Ketika mereka yakin akan keinginan masing-masing tentunya akan melakukan apa saja untuk mewujudkan keinginan tersebut.

Namun terkadang mewujudkan keinginan tersebut berbenturan dengan keadaan sekitar. Lagu dari Nugie berjudul Lentera Jiwa Lentera Jiwa memvisualkan orang-orang dengan hasrat terpendam. Misalnya akuntan yang ingin menjadi pelukis ataupun orang yang tau keinginannya dan berusaha mewujudkannya seperti orang yang suka animasi dan kini mempunyai sekolah animasi.

Seberapa banyak kah orang yang mengikuti hasratnya? melakukan apa yang disukai? terlebih pertnyaan mendasar, tahukan mereka apa hasrat met\reka? keinginan mereka yang sebenarnya? berbahagialah yang mempunyai hasrat, berarti kalian mempunyai sesuatu hal yang membuat kalian tetap hidup yaitu harapan akan mewujudkan hasrat tersebut. Masih banyak orang lain diluar sana yang masih mencari apa sebetulnya yang mereka inginkan, mereka tidak tahu pasti apa yang ingin mereka lakukan dalam hidupnya. Kebanyakan dari mereka mencoba bermacam-macam hal untuk melihat kecocokan dan membutuhkan waktu untuk menemukannya. Dalam hidup mereka akan terus mencari, perjalanan mereka tanpa petunjuk, mereka tersesat kembali lagi dan akan tersesat sampai suatu saat mereka akan menemukan tempat mereka.

lalu bagaimana orang yang tahu mereka tidak suka apa tapi tidak yakin dengan apa yang mereka sukai?



Selasa, 22 Maret 2011

berani

bukan suatu kemunduran
tapi memasuki tahap berikutnya.

dulu saya bilang sudah selesai
sekarang mulai melangkah ragu

ramai, kemudian sepi

bersama. kemudian sendiri

tertawa kemudian menangis dan tertawa lagi

putih kemudian hitam kemudian membiru kemudian putih

semua akan kembali

menjadi aku..


...

pernahkah kamu mencintai seseorang selama bertahun-tahun tanpa pernah memilikinya?

Beberapa hari yang lalu saya bertemu dengannya di Jakarta. Terakhir kali bertemu, satu tahun 2 bulan yang lalu di bandara Adi Sucipto Yogyakarta. Sebuah pertemuan yang tidak disengaja. Aku pikir aku tidak akan pernah bertemu dengannya lagi, karena dia akan pergi ke kota asalnya setelah lulus kuliah dan aku berencana menetap di kotaku, membangun cerita bersama pacarku waktu itu. Aku menganggap itu adalah pertemuan terakhir sampai nanti ketemu lagi entah kapan.

aku mengenalnya,

aku bertemu dengannya sewaktu aku masih kelas 1 SMA, Agustus 2003 silam. Tidak ada yang istimewa dari sosoknya.,hanya saya dia pandai membuat orang lain tertawa. Kalau ditanya kenapa aku bisa suka? entah..aku juga tidak tahu kenapa.
Selama mengenalnya dan mempunyai perasaan terhadapnya, aku melihatnya berganti-ganti pacar dan aku tetap sendiri (sambil gebet sana sini juga sih) hehehe. Dia tidak tahu aku suka padanya, aku biarkan itu. Aku menyimpannya untuk diriku sendiri. Kami berteman, hanya teman. sering main bersama bersama teman-teman yang lain. Dia lulus sma dan meneruskan kuliah di universitas swasta. aku pikir aku tidak akan bertemu dengannya lagi karena keadaan sudah berbeda, tahulah kehidupan SMA dan kuliah jauh berbeda. Setahun kemudian aku lulus SMA, dan meneruskan kuliah di universitas yang sama namun beda fakultas..dan hey aku bertemu dengannya lagi, fakultas kami berhadapan. Kami bermain bersama lagi, tahun baru bersama dan saya tetap melihatnya berganti pacar dan aku masih suka. itu sudah empat tahun berlalu sejak perkenalan pertama kami.

Menyadari…

Pada satu titik aku menyadari aku tidak bisa begini terus, karena aku tidak akan pernah mengambil langkah untuk maju. Dia tidak tahu aku menyimpan perasaan terhadapnya. Smpai aku mengenal seseorang lain, dan karena dia aku berani mengambil langkah. Aku katakan pada dia yang aku suka selama bertahun-tahun. Aku suka dia. aku cuma bilang itu saja. Tanpa bertanya padanya bagaimana dengannya. Itu tidak perlu aku tahu waktu itu. Aku lega. Aku merasa bisa melanjutkan hidupku lagi dengan orang lain (walaupun gagal juga karena beda prinsip) dan hubungan pertemanan kami merenggang. Jarang bermain bersama lagi. dia dengan kehidupannya begitu juga aku.yang jelas dia tahu perasaanku padanya dan aku sudah mengganggap itu selesai.

Menemukan orang lain

Aku punya pacar pada tahun 2009 pertengahan. Aku serius untuk melanjutkan hidup bersamanya. dia yang kusuka bertahun tahun itu juga tahu rencana yang kubuat bersama pacarku itu. Aku yakin waktu itu pacarku adalah ayah dari anak-anakku nanti dan hubungan kami hanya bertahan satu setengah tahun.
Aku yakin, itu bukan akhir dari segalanya, aku akan menemukan orang lain lagi. Seseorang yang akan mencintaiku dan aku mencintainya. Hari ini atau tahun depan atau bahkan 5 tahun kemudian..

Tapi kini aku bertemu dengannya lagi, orang yang pernah kusuka selama bertahun-tahun dulu..dan aku bertanya pada diriku sendiri. Bagaimana perasaanku padanya sekarang?
Sebuah pertanyaan untuk dijawab…
aku akan melanjutkan hidupku..

being alone

Sendiri
Seringkali kita merasa jengah dengan kesendirian. Menakutkan untuk menjadi sendiri. Berada di rumah sendirian, pergi ke suatu tempat sendirian atau sendiri tidak punya pacar :P



Memang manusia adalah mahluk sosial, memerlukan kehadiran orang lain dalam hidupnya. Entah teman, saudara, orang tua, relasi kerja, pacar dan lain-lain. Kehadiran mereka membuat hidup seorang individu berarti. Namun seringkali kita dihadapkan pada kondisi sendiri. Jauh dari orang-orang yang biasanya berada di sekitar kita. Misalnya putus dari pacar, pergi merantau di tempat baru, di rumah sendirian dan sebagainya. Syukurilah, karena dengan kesendirian itu kita bisa mengenal diri kita sendiri, jauh lebih mengenal daripada sebelumnya. Karena waktu yang kita miliki hanya untuk kita sendiri yang biasanya kita bagi untuk orang lain. Tidak ada yang salah dengan sendiri itu. Bukan berarti terlena dengan kesendirian dan enggan untuk beranjak dari situ, tetapi memanfaatkan kesendirian itu untuk mengenal diri kita sendiri.

Ayahku bilang, jangan takut untuk sendiri, setiap fase kehidupan manusia akan mengalami apa yang disebut dengan sendiri itu. Kamu lahir sendirian dan meninggal pun akan sendirian.

Pernah ketika aku menginjak tahun ketiga kuliah, aku perlu mencari bahan untuk tugas kelompok dan kebetulan aku harus pergi sendiri karena yang lain mempunyai tugas lainnya. Aku harus pergi ke daerah malioboro ke toko Liman untuk membeli bahan plastic. Awalnya aku malas pergi sendiri. Ke malioboro lagi, jauh dan ramai. Sesampainya disana, aku parkir agak jauh, aku berjalan-jalan sendiri di emperan toko dan kutemukan hal-hal menarik. Aku bebas berhenti dan melihat-lihat, masuk ke toko yang aku suka. Aku berjalan dengan kecepatan yang aku suka, heemmm…ternyata pergi sendiri juga tidak masalah. Setelah puas melihat-lihat dengan kacamataku sendiri, aku masuk ke toko Liman dan membeli apa yang diperlukan kemudian pulang.
Dan sekarang dengan kondisiku yang sendiri, jauh dari orangtua, single dan memulai di tempat baru, aku mencoba untuk menikmati kesendiriank sebagai salah satu fase hidupku. Bahagia dan senang sebelum memasuki fase berikutnya
Cheers :D


Rabu, 02 Maret 2011

Kaliurang 2009

Inspirasi bisa datang kapan saja dan dimana saja. Termasuk inspirasi untuk menulis puisi.

Aku lupa tanggal berapa waktu itu, yang pasti aku ingat kejadian itu terjadi di pertengahan Febuari tahun 2009 di Gardu Pandang Kaliurang. Aku datang bersama seorang teman. Kebetulan dia dari luar kota. Sebagai tuan rumah yang baik, aku tunjukkan salah satu tempat yang bisa dikunjungi untuk foto-foto. Temanku itu sangat doyan foto-foto :D

Kami menjelajahi berbagai spot “menarik” untuk background foto-foto (belum aku sebutkan ya kalau dia cowok? Hehehe). Hampir semua tempat di taman kami jadikan korban keganasan kamera. Kami sedang melihat hasil jepretan masing-masing ketika sepasang manusia lewat tak jauh dari kami. Entah apa yang terjadi, kami terbius melihat mereka..pemandangan penuh cinta.  Bagaimana tidak? Si laki-laki berbadan sehat tegap rupawan khas Jawa, sedangkan si perempuan duduk di kursi roda dengan rambut panjang tergerai sederhana. Untuk sesaat kami memandang dengan penuh takjub, si laki-laki ini sangat perhatian kepada si perempuan, seperti mengambilkan bunga, bercanda, tertawa dan sesekali mengelus kepala si perempuan dengan sayang..betul-betul pemandangan yang indah waktu itu.

Aku dan temanku itu kemudian janjian membuat semacam puisi, mengibaratkan kami adalah si laki-laki dan si perempuan yang dimabuk asmara (ceile)

Ini puisinya,,

(laki-laki)
“Karena dimana hartamu berada, disitu juga hatimu berada” Matius 6 :21


Kekasihku hanyalah kecil dihadapan insani
Tetapi dihadapanku, dialah harta yang paling kuhargai..
Kekasihku mungkin seorang tak sempurna, yang hanya berdiam diri di kursi roda.
Tapi pandangan tulusnya, jelas bahwa dia mencintaiku dan aku juga sangat mencintai dia..
Hartaku yang paling berharga adalah dia
Ya, dia yang mengangkat hatiku dan menyegarkan jiwaku
Dia istimewa dan teristimewa..
Dia sukacitaku.
Mencintai dan dicintai, seperti merasakan matahari dari dua sisi.
Aku mulai belajar bahwa hal kehidupan yang sederhana dan manislah yang sebenarnya merupakan hal yang paling nyata.
Kasihku dengan dia nyata.
Aku dan dia mengenakan kasih sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan
Iya, kasih..
Kasih yang tulus dari dia
Dan aku akan membahagiakan dia secara ramah


(perempuan)

Aku perempuan
Hadir tak sempurna di dunia ini
Tak berkaki dan berjalan bersama sepasang roda
Bagi kalian, aku mungkin manusia kelas dua
Yang perlu kau kasihani karena sepantasnya dikasihani
Tapi tidak dengan dia
Dia memperlakukanku utuh
Sama sempurnanya seperti  seorang perempuan
Aku tak tahu apa yang dilhatnya dariku
Aku tidak menawarkan keindahan
Ataupun teman berlari yang sepadan buatnya
Aku hanyalah aku
Yang kupunya adalah yang melekat pada diriku
Tak bisa kutawarkan yang lebih baik daripada ini
Kutawarkan ketulusan hatiku padanya
Untuknya, yang tak tercela karena pamrih
Sebagai jawaban atas cintanya yang membahagiakan
Aku mencintainya seakan itu hal terakhir yang bisa kulakukan
Dan dia memberiku lebih dari itu
Dia mengenakan kasih untukku dan dia sebagai pengikat.
Setelah itu rasanya aku bisa berlari lebih cepat dari siapapun!


Puisi tersebut kami buat sendiri-sendiri, terpisah di kota kami masing-masing. See, ada sedikit nyambungnya ya? hehehe..


Selasa, 01 Maret 2011

Annie...






Annie adalah sebuah film musikal broadway produksi tahun 1982. Film ini bercerita tentang Annie, gadis yatim piatu yang berjuang mencari keluarga yang mau menerimanya. 
Film ini dibintangi oleh Aileen Quin, Albert Finney, dan Carol Burnett.
salah satu yang menonjol dari film ini ada soundtrack berjudul : "Tomorrow"
Lagu ini menceritakan harapan Annie, bahwa besok masih ada matahari..harapan akan selalu ada. Walaupun masalah tidak terlihat ujungnya, yakinlah seperti malam yang kemudian akan digantikan pagi hari saat matahari muncul akan terselesaikan juga asal berusaha..

The sun'll come out 

Tomorrow

Bet your bottom dollar 

That tomorrow 

There'll be sun! 

Just thinkin' about
Tomorrow 
Clears away the cobwebs, 
And the sorrow 
'Til there's none! 

When I'm stuck with a day
That's gray, 
And lonely, 
I just stick out my chin 
And Grin, 
And Say, 
Oh! 

The sun'll come out
Tomorrow 
So ya gotta hang on 
'Til tomorrow 
Come what may 
Tomorrow! Tomorrow!
I love ya Tomorrow! 
You're always
A day
A way!